42 Pendekar Budi Luhur Siap Ukir Sejarah di Kejuaraan Silat Dunia

0
421

Kok Yeksun dan Adi Warman Turunkan Kekuatan Penuh dari Pancur Batu

Medan | SuaraPrananta.com — Semangat juang dari dataran tinggi Pancur Batu kembali berkobar menyongsong ajang bergengsi tingkat internasional. Sebanyak 42 atlet muda Perguruan Pencak Silat Budi Luhur Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, telah menyatakan kesiapan penuh untuk berlaga di 3rd International Pencak Silat Indonesia Open Championship 2025 yang akan digelar mulai 4 Agustus 2025 di GOR Jalan Pancing, Kota Medan.

Dipimpin oleh pelatih utama Guru Rayvaldo, yang dikenal luas dengan panggilan Kok Yeksun, para pendekar muda ini telah menjalani latihan intensif untuk mengukir prestasi membanggakan dan membawa nama harum Sumatera Utara di kancah nasional dan internasional.

“Kami tak datang sebagai penggembira. Kami datang sebagai petarung. Pesilat dari Pancur Batu punya nyali, punya ilmu, dan siap bersinar di arena internasional!” tegas Kok Yeksun, Rabu (23/7/2025) di Medan.

Latihan demi latihan digelar tanpa kenal lelah. Fokus utama pembinaan tidak hanya pada teknik dan daya tahan fisik, tetapi juga pembentukan karakter dan keteguhan mental yang menjadi fondasi utama dalam setiap pertarungan.

“Kita siapkan mereka lahir dan batin. Setiap jurus adalah hasil dari keringat, semangat, dan doa,” tambah Kok Yeksun.

Perguruan Pencak Silat Budi Luhur sendiri berdiri pada 1 Januari 2001, didirikan oleh dua tokoh Pancur Batu: Kok Gento Siaanturi dan Kok David. Diakui sebagai bela diri lokal pada 7 Juli 2001, perguruan ini kini menjadi simbol penguatan nilai budaya dan karakter generasi muda.

Dalam lima tahun terakhir, Budi Luhur menorehkan banyak prestasi, termasuk Juara Umum se-Kota Medan dan Juara Umum 3 tingkat Provinsi Sumatera Utara. Capaian itu tak lepas dari kerja keras tim pelatih dan dedikasi tinggi para atlet.

Ketua Umum Perguruan, Adi Warman Lubis, menyampaikan rasa bangga terhadap kesiapan para atlet.

“Kami sangat percaya diri. Anak-anak ini ditempa dengan disiplin, latihan keras, dan mental baja. Tahun ini adalah waktunya mereka menunjukkan kemampuan di hadapan Indonesia dan dunia,” katanya optimis.

Adi Warman menegaskan bahwa partisipasi ini tak sekadar bertujuan mengejar medali, tapi juga membawa misi moral dan budaya: mengharumkan nama Pancur Batu serta menunjukkan bahwa pencak silat adalah warisan luhur bangsa Indonesia yang layak diperhitungkan di tingkat global.

“Mereka bukan hanya mewakili perguruan. Mereka mewakili Sumatera Utara, mewakili identitas bangsa. Mereka siap jadi champion bukan hanya di gelanggang, tapi juga dalam kehidupan,” tandasnya.

Kok Yeksun menambahkan bahwa filosofi silat sejati bukan hanya soal adu tenaga.

“Pencak silat bukan hanya adu fisik. Ini tentang keteguhan hati, kesantunan, dan tanggung jawab. Pesilat sejati itu rendah hati dan bijaksana,” jelasnya.

Perguruan Budi Luhur membidik dua kategori utama: Student dan Umum. Dengan komposisi atlet yang matang, peluang meraih gelar juara terbuka lebar.

Kini, menjelang pertandingan, suasana latihan di markas Budi Luhur semakin bergelora. Sorakan, teriakan jurus, dan semangat juang menggetarkan Pancur Batu. Aura kemenangan seakan telah menyatu dalam tiap gerakan.

Perguruan Pencak Silat Budi Luhur tidak sekadar ikut serta — mereka datang untuk menang, membawa nama tanah kelahiran menuju puncak dunia persilatan.

(Wisnu Sembiring | SuaraPrananta.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini