Bobby Nasution Dikritik Tajam di Debat Calon Walikota Medan, Kandidat Saingan Tawarkan Solusi untuk Kota yang Lebih Baik

0
125

Medan | SuaraPrananta.com – Debat pertama calon Wali Kota Medan di Hotel Four Points Medan pada Jumat malam (08/11/2024) yang disiarkan langsung oleh Inews TV, menyuguhkan persaingan ketat antara para kandidat, dengan topik-topik krusial tentang permasalahan kota.

Ketua Ikatan Sarjana Al Wasliyah Sumatera Utara, Abdul Thaib Siahaan, ST. M.IKom, mengungkapkan bahwa debat ini memperlihatkan beragam masalah mendesak yang dihadapi Kota Medan. Dua calon Wali Kota, Prof. Ridha Dharma (Nomor Urut 2) dan Hidayatullah (Nomor Urut 3), dengan tegas menyoroti kondisi banjir yang memburuk, kemiskinan yang tinggi, serta lonjakan kasus narkoba dan kemacetan di kota.

“Mereka mengkritisi langkah-langkah Walikota saat ini, Bobby Afif Nasution, terkait upaya penanganan masalah-masalah ini,” ujar Abdul.

Prof. Ridha dan Hidayatullah menawarkan solusi melalui visi dan misi mereka, termasuk rencana perbaikan manajemen lalu lintas serta peningkatan kesejahteraan warga. Mereka menyoroti bahwa fokus pembangunan selama ini hanya pada infrastruktur fisik, mengesampingkan pengembangan sumber daya manusia.

Topik sensitif lainnya adalah kasus narkoba, yang menjadi perhatian utama. Bobby Nasution, kini juga mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara, mengangkat isu narkoba, namun pernyataannya menuai kritik balik, mengingat tingginya angka kasus narkoba di Medan. Calon wakilnya, H. Surya, diketahui Bupati Asahan, wilayah yang rentan menjadi jalur penyelundupan narkoba dari Malaysia.

Abdul menegaskan bahwa masalah narkoba adalah masalah lintas negara yang membutuhkan penanganan nasional yang melibatkan berbagai instansi. Pesan ini, katanya, menjadi catatan bagi Bobby jika kelak terpilih sebagai Gubernur Sumut.

Di sisi lain, kemacetan lalu lintas menjadi isu penting lainnya. Kedua kandidat menilai kemacetan Medan sudah mencapai tingkat akut, diperparah oleh kebijakan jalan yang justru mempersempit akses di pusat kota.

“Debat ini telah mencerminkan keraguan masyarakat atas kepemimpinan Bobby di Medan, sekaligus mempertanyakan kesiapannya jika nantinya terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara,” pungkas Abdul.

Meski begitu, lanjutnya, pencalonan Bobby dalam Pilgub Sumut adalah hak politik yang tetap harus dihargai oleh masyarakat.

(Dodi. R)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini