


Medan | SuaraPrananta..com – Ketua Umum (Ketum) TKN Kompas Nusantara, Adi Warman Lubis, memberikan apresiasi tinggi kepada Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi PDI Perjuangan, Hasyim SE, atas pelaksanaan kegiatan reses yang dinilai terbuka, menyentuh kebutuhan masyarakat, dan responsif terhadap berbagai keluhan warga.

Menurut Adi Warman Lubis, reses yang digelar oleh Hasyim SE menjadi contoh nyata bagaimana seorang wakil rakyat seharusnya hadir langsung di tengah masyarakat dan mendengarkan berbagai persoalan yang mereka hadapi. Dalam kegiatan itu, masyarakat diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan mulai dari persoalan kepala lingkungan, lampu jalan yang rusak, akses jalan yang belum memadai, hingga layanan air bersih PDAM dan drainase yang tersumbat.
“Pak Hasyim sangat responsif. Bahkan beliau menyampaikan secara terbuka bahwa jika ada masyarakat yang mengalami kendala layanan BPJS, silakan langsung menghubungi beliau. Ini bukan sekadar janji, tapi bukti nyata kepedulian terhadap rakyat,” ujar Adi Warman Lubis usai menghadiri reses tersebut.
Sebagai tokoh kontrol sosial dan pemimpin nasional di TKN Kompas Nusantara, Adi menilai bahwa sikap Hasyim SE patut menjadi teladan bagi seluruh anggota legislatif lainnya.
“Anggota dewan jangan hanya aktif menjelang pemilu. Mereka harus konsisten berpihak kepada rakyat setiap saat, baik di pusat maupun di daerah. Apa yang dilakukan Pak Hasyim menunjukkan esensi seorang wakil rakyat sejati,” tegasnya.
Kegiatan reses itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Kepala Cabang PDAM, perwakilan Dinas PU, perwakilan BPJS, serta lurah setempat. Kehadiran mereka dinilai memperkuat sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
“Saya juga mengapresiasi lurah yang hadir dalam kegiatan tersebut. Saat ada keluhan dari warga terkait air keruh, lurah langsung menindaklanjuti dengan menghubungi Kepala Cabang PDAM di Jalan Serdang. Ini contoh lurah yang bekerja cepat dan tidak hanya duduk menikmati gaji dari uang rakyat,” ujar Adi.
Lebih lanjut, Adi Warman Lubis menyoroti sikap akrab dan rendah hati Hasyim SE selama kegiatan berlangsung. “Beliau tidak hanya hadir secara formal. Tapi juga membaur, menyapa warga dengan penuh keramahan, bahkan menyediakan konsumsi seperti snack, nasi kotak, dan cenderamata untuk masyarakat. Ini bentuk penghormatan luar biasa terhadap konstituen,” ucapnya.
Namun di sisi lain, Adi Warman Lubis melontarkan kritik tajam terhadap DPRD Kota Medan, yang dinilai tidak transparan dan tidak responsif terhadap permintaan masyarakat. Ia menyebut pihaknya telah dua kali mengajukan surat permohonan Rapat Dengar Pendapat (RDP) kepada DPRD Kota Medan terkait dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun tidak mendapatkan respons hingga kini.
“Kami menduga ada yang ditutupi. Banyak bangunan di Kota Medan yang tidak memiliki atau tidak sesuai dengan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Bahkan ada indikasi pengalihan aset tanah milik Pemko Medan dari PUD Pasar ke pihak ketiga tanpa kejelasan. Ini harus dibuka ke publik,” tegasnya.
Adi juga mengaku telah menghubungi langsung Ketua DPRD Kota Medan melalui pesan pribadi WhatsApp, namun respons yang diberikan hanya sebatas permintaan agar dibuat surat resmi.
“Kami sudah layangkan surat dua kali secara resmi. Tapi hingga kini tidak juga ada RDP. Ini mengundang asumsi negatif dari masyarakat. Harusnya Ketua DPRD, Komisi III, dan Komisi IV punya nyali dan komitmen untuk menjalankan fungsi pengawasan,” pungkasnya.
(Wisnu Sembiring)