Medan | SuaraPrananta.com — Forum Islam Bersatu (FIB) Sumatera Utara menggelar kajian umum bertema “LGBT Mengancam Kota Medan” sebagai bentuk respons atas rencana konser grup musik Honee yang dijadwalkan berlangsung di Kota Medan pada Kamis, 31 Juli 2025.
Ketua Umum FIB Sumut, Ustad Zulkifli Rangkuti, S.Pd., menegaskan bahwa Kota Medan adalah kota religius yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, dan harus dijaga dari segala bentuk penyimpangan moral, termasuk gerakan LGBT yang dianggap merusak tatanan sosial dan akhlak generasi muda.
“Sebagai warga Kota Medan yang menjunjung nilai agama, kita wajib menjaga kota ini dari pengaruh negatif yang mengkaburkan nilai-nilai keislaman,” tegas Ustad Zulkifli dalam pernyataan resminya, Rabu (30/7).
Grup musik Honee, yang direncanakan memulai tur di lima kota besar termasuk Medan, Jakarta, Makassar, Bandung, dan Pekanbaru, dinilai membawa misi tersembunyi yang sarat dengan unsur propaganda LGBT. FIB Sumut pun menyatakan sikap tegas menolak konser tersebut.
“Kami menolak keras konser Honee yang akan digelar di Hotel Santika Medan. Kami minta Pemko Medan dan Polrestabes jangan beri izin atau ruang untuk kegiatan yang membahayakan moral umat,” tegasnya.
Lebih jauh, FIB Sumut memperingatkan bahwa jika konser tetap berlangsung, maka pihaknya tidak akan tinggal diam.
“Kalau konser tetap digelar, kami pastikan tidak akan berjalan kondusif. Kami akan turun langsung untuk membubarkan secara tegas namun terukur,” tegasnya lagi.
Ustad Zulkifli pun menutup dengan harapan agar Kota Medan tetap dijaga dari hal-hal yang mengundang murka Allah SWT.
“Semoga Allah jauhkan kota ini dari bencana moral dan menjadikannya kota yang madani dan diberkahi,” pungkasnya.
(Tim)
