Ambil Alih Bank BCA, Negara Harus Tegakkan Kedaulatan Ekonomi Bangsa

0
28

Jakarta | SuaraPrananta.com – Ambil alih Bank Central Asia atau BCA oleh bangsa dan negara Indonesia harus segera dilakukan untuk menegakkan kedaulatan ekonomi bangsa. Hal itu ditegaskan oleh Tim Personal Guarante Moch Djoko Suherding yang menilai BCA bukan hanya bank swasta biasa, melainkan aset strategis yang menyangkut kepentingan vital rakyat Indonesia.

Menurutnya, nama Bank Central Asia saja sudah menunjukkan betapa besar peran dan pengaruhnya di kawasan Asia. Sangat ironis apabila sebuah lembaga keuangan sebesar itu masih dikuasai swasta dan hanya menguntungkan segelintir pihak, sementara hajat hidup orang banyak terabaikan. “Negara jangan ragu dan jangan lambat. Sudah waktunya pemerintah mengambil langkah cepat untuk menguasai penuh BCA agar tidak terus menjadi instrumen kepentingan segelintir kelompok,” ujar Djoko.

Ia menambahkan bahwa dunia saat ini sedang berada dalam masa transisi dari sistem keuangan fiat menuju Quantum Financial System atau QFS. Sistem fiat yang dipertahankan selama ini terbukti rapuh, sarat manipulasi, dan seringkali menjadi alat dominasi asing. QFS justru memberikan kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperbaiki arah perekonomian nasional dengan menghadirkan transparansi, keamanan, dan keadilan transaksi.

Djoko menilai apabila negara terlambat mengambil alih BCA, risiko besar akan muncul. Indonesia bisa kehilangan kesempatan emas untuk menata ulang sistem keuangan nasional dan membiarkan sektor perbankan tetap dikendalikan kelompok tertentu yang hanya mementingkan keuntungan pribadi. “Kalau kita terlambat, maka kedaulatan ekonomi semakin tergerus. Negara tidak boleh kalah cepat dalam menghadapi perubahan global,” tegasnya.

Lebih jauh, Djoko menekankan bahwa suara publik sudah sangat jelas. Masyarakat menginginkan lembaga perbankan strategis berada di bawah kendali penuh negara, bukan swasta apalagi korporasi asing. Menurutnya, keberadaan BCA di tangan negara akan menjadi fondasi kuat bagi stabilitas ekonomi sekaligus memastikan sektor perbankan benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat.

“Sudah terlalu lama aset strategis bangsa ini dibiarkan dikuasai pihak swasta. Akibatnya, kebijakan ekonomi sering tidak berpihak pada rakyat kecil. Inilah momentum yang tidak boleh disia-siakan. Negara harus berdiri tegak, menegakkan kedaulatan ekonomi, dan memastikan kepentingan rakyat ditempatkan di atas segalanya,” pungkas Djoko dengan penuh keyakinan.

🟥 Gondrong | SuaraPrananta.com
🗣️ Berani Mengungkap

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini