Da’i Melayu Sumut Ingatkan Bahaya TPPO Lewat Jalur Laut

0
49

Sumatera Utara | SuaraPrananta.com – Maraknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) melalui jalur laut di wilayah Sumatera Utara semakin meresahkan masyarakat. Banyak warga, khususnya dari kalangan menengah ke bawah dan berpendidikan rendah, menjadi korban pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia melalui pelabuhan-pelabuhan tidak resmi di sepanjang pantai timur Sumut.

Minimnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur pemberangkatan tenaga kerja yang sah serta tekanan ekonomi menjadi celah bagi para pelaku TPPO untuk menjalankan aksinya. Para korban umumnya dijanjikan gaji besar, namun pada kenyataannya justru terjebak dalam situasi yang membahayakan secara fisik dan psikologis.

Melihat situasi ini, Komunitas Da’i Melayu Sumut (KOMDAM SU) menyampaikan himbauan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah Asahan, Langkat, Deli Serdang, Batubara, Labuhanbatu, Labura dan Tanjungbalai, agar lebih waspada terhadap modus-modus perekrutan tenaga kerja ilegal.

“Kami akan terus menyampaikan pesan ini melalui kegiatan dakwah dan pengajian. Harapannya, masyarakat tidak mudah tergiur janji-janji manis yang justru membawa penderitaan di kemudian hari,” ujar Ketua Umum KOMDAM SU, Ust. Bukhori Al Hafidz bin Rusli, yang juga merupakan putra daerah Tanjungbalai-Asahan.

Ia mengingatkan bahwa rejeki yang halal dan berkah lebih utama daripada kekayaan yang diperoleh dengan cara melanggar hukum. “Jangan melegalkan segala cara demi iming-iming gaji besar. Awalnya terlihat mudah, ujungnya sengsara. Kami mendoakan agar Allah limpahkan rezeki halal, baik dan berkah untuk seluruh keluarga dan saudara-saudara kami di mana pun berada,” tutupnya.

KOMDAM SU juga mengajak masyarakat untuk melapor kepada aparat penegak hukum apabila menemukan aktivitas pengiriman PMI ilegal dari pelabuhan-pelabuhan tikus di wilayah Sumatera Utara. Langkah ini penting demi menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari praktik perdagangan orang.

Tim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini