Dodi Rikardo, Cucu Almarhum Rakoetta Sembiring Brahmana Desak Pemerintah Tetapkan Kakeknya Jadi Pahlawan Nasional

0
36

Medan | SuaraPrananta.com – Dodi Rikardo, cucu almarhum Rakoetta Sembiring Brahmana, menegaskan bahwa kakeknya adalah pejuang sejati dari Desa Limang, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo, yang jejak perjuangannya melampaui batas daerah. Lahir pada 4 Agustus 1914, Rakoetta tidak hanya tercatat sebagai pejuang gerilya, tetapi juga sebagai pemimpin politik, penggerak budaya, serta perintis pembangunan yang pantas diakui negara sebagai Pahlawan Nasional.

Peluncuran buku “Keteladanan dari Limang – Rakoetta Brahmana” pada 2 Desember 2022 di Hotel Le Polonia Medan menjadi pengingat betapa besar keteladanan yang diwariskan. Bagi Dodi Rikardo, buku tersebut adalah bukti sejarah bahwa pengorbanan Rakoetta telah memberi dampak nyata bagi republik. Karena itu, menurutnya, pemerintah pusat sudah sepantasnya memberikan pengakuan resmi dengan gelar Pahlawan Nasional.

Rakoetta menapaki jalan perjuangan sejak muda. Pendidikan di HIS Kabanjahe, Medan, hingga Taman Siswa (1924–1930) membentuk jiwa kebangsaan yang kemudian diwujudkan lewat keaktifan di PNI, Partindo, dan BKR. Setelah Proklamasi 1945, ia dipercaya sebagai Bupati Karo tahun 1946 dan menjabat dua periode. Tahun 1954 ia dipindahkan ke Asahan sebagai Bupati sekaligus Wali Kota Tanjung Balai, sebelum kemudian duduk di DPR RIS, Konstituante RI, dan akhirnya menjadi Wali Kota Pematang Siantar (1960–1964).

Di masa revolusi, Rakoetta bergerak jauh melampaui tugas administratif. Saat Belanda menduduki Kabanjahe, ia tetap memimpin pemerintahan republik di wilayah bebas, membentuk Komite Nasional Indonesia (cikal bakal DPRD Karo), menyalurkan bantuan kesehatan, hingga mengorganisir rakyat di garis depan. Ia bahkan pernah mengeluarkan uang ringgit bertandatangan sendiri di Tanah Karo sebagai simbol kedaulatan dan perlawanan terhadap kolonialisme.

Sebagai pemimpin, Rakoetta dikenal sederhana, teguh pada prinsip, dan selalu menempatkan rakyat di atas kepentingan pribadi. Ia mendirikan sekolah, Perpustakaan Pancasila, serta menjaga agar budaya Karo tetap hidup dalam denyut republik.

Kini, namanya memang telah diabadikan menjadi Jalan Rakoetta Sembiring Brahmana di Kabanjahe, Pematang Siantar, dan Tanjung Balai. Namun bagi Dodi Rikardo, penghargaan sejati tidak berhenti pada penamaan jalan. “Beliau bukan hanya tokoh Karo, tapi milik bangsa. Pemerintah pusat harus memberi pengakuan yang layak,” tegasnya.

Rakoetta Sembiring Brahmana telah dituliskan sejarah sebagai pejuang revolusi, perintis pemerintahan daerah, legislator nasional, dan tokoh moral bangsa. Bagi keluarga, khususnya Dodi Rikardo, saatnya negara berani meneguhkannya sebagai Pahlawan Nasional.

Pernyataan ini disampaikan Dodi Rikardo, Pemimpin Redaksi SuaraPrananta.com dan GeberNews.com, dalam wawancara di Warkop Agam Premier, Jalan Klambir V, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (21/9/2025).

🟥 Gondrong | SuaraPrananta.com
🗣️ Berani Mengungkap

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini