


Deli Serdang | SuaraPrananta.com – Tuduhan serius muncul terkait dugaan pemerasan dalam proses akreditasi klinik di Deli Serdang oleh dr. Erizal Kaban, Kabid Yankes Dinas Kesehatan Deli Serdang. Sejumlah pemilik klinik mengungkapkan bahwa mereka merasa diperlakukan seperti “sapi perahan” oleh pihak Dinas Kesehatan.
Menurut laporan, dr. Erizal Kaban diduga memanfaatkan jabatannya dengan menawarkan lembaga akreditasi yang memiliki keterlibatan dirinya dan istrinya, menjanjikan hasil Paripurna dalam proses akreditasi klinik. Biaya yang diminta bervariasi, mulai dari Rp7 juta hingga Rp10 juta di luar biaya akreditasi resmi. Namun, hasil akhir akreditasi ternyata tidak sesuai janji, dan dr. Erizal disebut menghindar ketika dimintai penjelasan.
“Setelah konsultasi, dia menawarkan lembaga akreditasi dengan iming-iming hasil Paripurna, tapi nyatanya hasil tidak sesuai. Dia selalu menghindar ketika kami coba hubungi untuk penjelasan,” ungkap salah satu pemilik klinik yang merasa tertipu.
Lebih lanjut, pemilik klinik juga mengungkapkan bahwa dr. Erizal bersikap keras dan menekan klinik-klinik yang tidak menggunakan lembaga akreditasi yang ia rekomendasikan, dengan mencari-cari kesalahan dan mengancam untuk mencabut hasil akreditasi dari lembaga lain.
dr. If, salah satu dokter yang mengetahui karakter mantan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Asri Ludin Tambunan, menyatakan bahwa tindakan dr. Erizal ini tidak sesuai dengan kebijakan yang pernah diterapkan oleh dr. Asri Ludin. Namun, sejak dr. Asri tidak lagi menjabat, dr. Erizal diduga semakin berani melakukan praktik tersebut.
Pemilik klinik kini berharap ada perlindungan dari Plt. Kepala Dinas Kesehatan yang baru, Khoirum, karena tindakan dr. Erizal dianggap semakin berani setelah adanya pergantian kepala dinas. Ketika dihubungi melalui pesan singkat, dr. Erizal meminta nama klinik yang dimaksud, namun tidak memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait tuduhan tersebut.
(Tim/Red)