Genangan Parit Meluap, Anak-anak Main di Air Kotor: Warga Gang Bunda 1 Medan Denai Harap Gotong Royong Bukan Sekadar Seremonial

0
17

Medan | SuaraPrananta.com — Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Sabtu sore, 12 Juli 2025, kembali memperlihatkan persoalan klasik: buruknya drainase dan minimnya kepedulian terhadap lingkungan.

Di Jalan Bromo, Gang Bunda 1, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, genangan air langsung memenuhi badan jalan. Air yang tergenang bukan hanya air hujan, namun sudah bercampur dengan air parit yang meluap. Meski kondisi tersebut bisa menimbulkan risiko kesehatan, sejumlah anak-anak tetap asyik bermain di tengah genangan tersebut.

“Air itu sudah campur air parit. Bahaya kalau anak-anak main di situ. Tapi namanya anak-anak, kadang susah dilarang,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kondisi ini kerap terjadi, terutama di Gang Bunda 1, Lingkungan XX. Bahkan, hujan sebentar saja sudah cukup membuat air tergenang dan sulit surut dalam waktu singkat. Warga menduga, endapan sampah di saluran air dan kurangnya pembersihan rutin menjadi pemicu utama.

Lebih mengkhawatirkan, air yang menggenang tidak hanya di jalan, tetapi juga sudah memasuki teras-teras rumah warga. Bahkan, menurut beberapa warga, air nyaris masuk ke dalam rumah jika hujan berlangsung lebih lama.

Sementara itu, Kepala Lingkungan XX, Rico, menyatakan pihaknya telah mengajak warga untuk melakukan gotong royong massal pada Minggu, 13 Juli 2025. Aksi tersebut difokuskan pada pembersihan parit dan saluran air di sekitar lingkungan.

“Kita sudah jadwalkan gotong royong agar saluran air bersih dan aliran lancar. Ini upaya bersama untuk mengurangi banjir dan mencegah anak-anak bermain di genangan air kotor,” jelas Rico.

Namun sebagian warga berharap gotong royong tidak hanya bersifat insidental setiap kali terjadi genangan, melainkan menjadi kegiatan rutin dan dibarengi dengan edukasi lingkungan.

“Jangan cuma sekali-sekali saja. Kalau ada kesadaran bersama, air nggak bakal naik ke jalan setiap hujan turun,” imbuh warga lainnya.

Dengan cuaca ekstrem yang kini makin sering terjadi, warga berharap pemerintah setempat turun tangan secara serius untuk memperbaiki sistem drainase dan menyosialisasikan bahaya bermain di air kotor, terutama bagi anak-anak.

(Ril)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini