Medan | SuaraPrananta.com — Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Sumatera Utara (PW IPPNU Sumut), Desy Wulan Dari, mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam aktivitas maupun promosi judi online yang masih marak beredar di berbagai platform digital.
Desy menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak negatif judi online, khususnya bagi generasi muda dan kehidupan rumah tangga yang rentan rusak akibat kecanduan berjudi secara daring. Ia menegaskan bahwa judi online bukan hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat menghancurkan mental dan masa depan pelakunya.
“PW IPPNU Sumut mengajak masyarakat, khususnya generasi muda dan para influencer perempuan, untuk tidak tergiur mempromosikan judi online hanya karena iming-iming keuntungan besar,” tegasnya.
Desy pun mengapresiasi langkah serius Pemerintah RI dalam menutup akses situs-situs judi online serta upaya tegas aparat Kepolisian yang berhasil menangkap sejumlah pelaku dan promotor judi daring. Namun ia mengakui, tantangan masih besar karena promosi judi online terus menjamur di media sosial.
Menurutnya, promosi tersebut dapat menjerumuskan masyarakat awam untuk ikut terlibat. Ia mengingatkan bahwa tindakan tersebut termasuk pelanggaran hukum, sebagaimana diatur dalam Pasal 303 Ayat 1 Huruf A KUHP dan UU ITE, yang mengancam para pelaku dengan pidana berat.
Sebagai bagian dari badan otonom Nahdlatul Ulama yang fokus pada pembinaan pelajar putri, PW IPPNU Sumut menyatakan siap mendukung Pemerintah dan Polri dalam kampanye pemberantasan judi online demi menyelamatkan masa depan bangsa.
“Kami akan terus mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk menjauhi praktik perjudian, baik sebagai pelaku maupun sebagai promotor,” pungkas Desy.
(Tim)
