ISMI Dorong Kebangkitan Maritim Nusantara Lewat Dialog Budaya Pantai Timur dan Selat Malaka

0
39

PB ISMI Bergerak, Perjuangkan Pendidikan dan Pemanfaatan Maritim Indonesia

Medan | SuaraPrananta.com — Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) melalui Pengurus Besar (PB) terus menunjukkan komitmennya dalam menghidupkan kembali kejayaan maritim nusantara. Dalam rangka peringatan Hari Maritim Sedunia pada 25 September, PB ISMI sukses menggelar Dialog Kebangsaan Seri-2 pada Rabu (1/10/2025) di Sekretariat PB ISMI, Jalan Pepaya, Medan.

Forum akademik ini mengangkat tema “Budaya Maritim Pantai Timur Sumatera dan Keberlanjutan Laut Selat Malaka”, sebuah gagasan yang sejalan dengan tagline International Maritime Organization (IMO): “Our Ocean, Our Obligation, Our Opportunity”. Diskusi menekankan bahwa laut bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga amanah besar yang harus dijaga dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa.

Ketua Umum PB ISMI, Nizhamul, SE., MM., menegaskan pentingnya menyoroti dampak isu kelautan global terhadap komunitas tradisional di kawasan Selat Malaka. “Ini adalah bagian dari Our Obligation (Kewajiban Kita) untuk meninjau kembali harmoni budaya maritim Melayu dan Islam, serta mendorong pengelolaan laut yang berkelanjutan,” ujarnya.

Narasumber utama, Rodhial Huda (Wak Yal), pakar maritim nasional asal Natuna, menyampaikan data strategis bahwa 71–75% wilayah Indonesia merupakan laut, seluas 5,8 hingga 6,4 juta kilometer persegi. “Kekayaan maritim ini adalah Our Ocean (Lautan Kita), peluang yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kemaslahatan masyarakat, tanpa merusak ekosistem,” tegasnya.

Wak Yal juga menyinggung sejarah hukum laut, mulai dari Undang-Undang Laut Melaka abad ke-15, Amanna Gappa tahun 1676, hingga tonggak modern Deklarasi Djuanda 1957 dan UNCLOS 1982. Ia bersama ISMI mendorong pengembangan pendidikan maritim (hukum, perdagangan, farmasi, hingga penerbangan maritim), serta pembangunan infrastruktur strategis, termasuk bandara laut dan peningkatan kapal berbendera Merah Putih.

Ketua Dewan Pakar ISMI, Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin, Ph.D., menyambut gagasan tersebut dengan mengusulkan adanya seminar lanjutan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah. Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat ISMI, Dr. Ir. H. T. Erry Nuradi, M.Si., mengingatkan bahwa penguatan budaya maritim harus dibarengi dengan kesadaran menjaga ekosistem laut agar berkelanjutan.

Dialog ini dipandu oleh Tengku Ryo Rizqan, B.Mus.Ed., serta dihadiri tokoh-tokoh Melayu secara luring dan daring, antara lain Dr. T. Erry Nuradi, Prof. Djohar Arifin, Dr. Syakyan Asmara, Dr. Cici Wardhayani (penggagas acara), Dtq Adil Haberham, serta jajaran pengurus PB ISMI.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi PB ISMI untuk mendorong kebangkitan maritim nusantara, dengan menjadikan kearifan lokal Melayu sebagai fondasi kebijakan nasional dan internasional. Wakil Ketua Umum PB ISMI, Prof. Dr. Ir. Ilmi Abdullah, M.Sc., menegaskan bahwa dialog ini adalah mukadimah dari langkah-langkah konkret ISMI ke depan dalam memperjuangkan kejayaan maritim Indonesia.

🟥 Ril | SuaraPrananta.com
🗣️ Berani Mengungkap

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini