Medan | Supra.com – Sekretaris Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al Washliyah Sumatera Utara (PW HIMMAH Sumut), M. Kurniawan, menyatakan sikap tegas terkait rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh wartawan Abd Halim, korban penganiayaan di bekas Panti Asuhan Yayasan Zending Islam, Jalan Jati II, Medan Kota.
Penganiayaan yang dialami Abd Halim telah dilaporkan ke Polrestabes Medan dengan Nomor: LP/B/2571/IX/2024/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara tertanggal 7 September 2024. Namun hingga kini, belum ada satu pun pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka, meski jumlah terduga mencapai belasan orang, termasuk istri dan anak dari seorang oknum polisi aktif.
“Kinerja Satreskrim Polrestabes Medan patut dipertanyakan. Kita khawatir ada konflik kepentingan karena dugaan keterlibatan keluarga aparat kepolisian dalam kasus ini,” kata Kurniawan, Jumat 16 Mei 2025, di Medan.
Ia juga mendesak Kapolda Sumut untuk turun tangan dan mengevaluasi penanganan perkara tersebut di bawah kepemimpinan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan.
Kurniawan menegaskan, Abd Halim bukan hanya wartawan, tetapi juga merupakan kader aktif HIMMAH Sumut yang selama ini dikenal berkontribusi dalam menyuarakan persoalan masyarakat melalui karya jurnalistik.
“Bayangkan, seorang wartawan selama delapan bulan mendatangi Unit Pidum untuk meminta keadilan, namun tak ada kejelasan hukum. Bagaimana nasib masyarakat biasa yang tidak punya akses?” ujarnya.
Aktivis mahasiswa itu juga menegaskan bahwa tugas utama kepolisian adalah melindungi dan mengayomi rakyat, bukan menjadi penghalang bagi pencari keadilan.
“Hukum harus menjadi panglima tertinggi. Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas,” tegasnya menutup pernyataan.
(Mabhirink Gaul)
