Turnamen Futsal U-19 se-Kepulauan Nias Sukses Digelar, Pdt. Penrad Siagian: Ini Bukti Semangat Pemuda Masih Hidup!

0
49

Nias | SuaraPrananta.com – Turnamen Futsal U-19 se-Kepulauan Nias yang memperebutkan Piala Pdt. Penrad Siagian resmi ditutup pada Senin, 16 Juni 2025, dengan penuh kemeriahan dan semangat sportivitas. Rangkaian laga final dan semi final menjadi penutup manis ajang olahraga yang sukses menyedot perhatian masyarakat Nias.

Penutupan turnamen ini dihadiri langsung oleh Anggota DPD RI, Pdt. Penrad Siagian, yang juga menjadi penggagas kegiatan. Turut hadir pula sejumlah tokoh masyarakat, pelatih, pembina, dan para stakeholder dari berbagai penjuru Kepulauan Nias.

Dalam sambutannya, Pdt. Penrad menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan turnamen ini.

“Saya ucapkan terima kasih yang tak terbatas kepada panitia, pembina, pelatih, dan semua yang telah bekerja keras. Turnamen ini telah berlangsung sukses dan menjadi kebanggaan bersama,” ungkap Penrad di hadapan para peserta dan penonton.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk membangun semangat generasi muda di Kepulauan Nias.

“Saya selalu katakan, kalau pengalaman pertama gagal, tidak akan ada yang percaya. Tapi kalau berhasil, itu jadi batu loncatan. Dan kita sudah membuktikannya,” tegasnya disambut tepuk tangan hadirin.

Penrad juga mengapresiasi semangat juang para peserta, terutama tim-tim yang berhasil mencapai babak semi final dan final.

“Selamat kepada adik-adik kami yang telah menunjukkan kemampuan terbaiknya. Kalian adalah harapan masa depan Nias,” katanya.

Lebih dari sekadar kompetisi, Penrad menjelaskan bahwa turnamen ini memiliki misi sosial yang lebih besar. Ia ingin menjadikan olahraga sebagai sarana untuk menjauhkan anak-anak muda dari pengaruh buruk, seperti narkoba, judi, dan kekerasan.

“Turnamen ini bukan hanya tentang menang dan kalah. Tapi soal bagaimana kita menjaga anak-anak muda dari bahaya-bahaya sosial yang mengintai mereka di luar sana,” jelasnya.

Penrad juga menyoroti pentingnya menanamkan kembali nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan semangat kerja tim yang mulai memudar di era digital saat ini.

“Di tengah era digital yang serba individualis, semangat kebersamaan dan solidaritas perlahan memudar. Turnamen ini menjadi momentum menghidupkan kembali nilai-nilai itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, usia 19 tahun adalah masa krusial bagi para pemuda untuk menentukan arah hidupnya. Oleh karena itu, nilai-nilai sportivitas dan semangat juang yang dibangun lewat turnamen ini diharapkan dapat menjadi bekal di masa depan.

“Sebagian dari mereka akan melanjutkan studi atau merantau. Saya berharap semangat juang yang mereka peroleh di sini tetap terbawa dalam kehidupan mereka selanjutnya,” tutur Penrad.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan kegiatan semacam ini sebagai bagian dari budaya yang terus dikembangkan di Pulau Nias.

“Ini tidak boleh berhenti. Harus menjadi kultur dan kebiasaan yang melekat di tengah generasi muda kita,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Pdt. Penrad mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Ia menekankan pentingnya membangun tiga pilar utama bagi masa depan generasi muda: pendidikan, kesehatan, dan olahraga.

“Saya sampaikan kepada Pemprov, bahwa ketiga pilar ini harus terus kita bangun bersama demi masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.

Acara penutupan turnamen berlangsung meriah, dipenuhi antusiasme peserta dan masyarakat. Banyak pihak berharap agar kegiatan positif seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin, sebagai sarana pembinaan generasi muda Nias yang tangguh dan berkarakter.

(Mabhirink Gaul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini