

Medan | SuaraPrananta.com – Kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana proyek yang melibatkan kontraktor berinisial DNR terus menjadi perhatian publik. Laporan yang diajukan oleh korban, Raya, ke Polrestabes Medan pada Senin (10/02/2025) mengungkap bahwa DNR diduga tidak menyalurkan dana proyek dari Pemerintah Kota kepada para pekerja dan mandor. Akibatnya, para mandor terpaksa menggunakan dana pribadi untuk membeli material dan membayar upah pekerja, setelah diduga tertipu oleh janji-janji DNR.
Proyek yang menjadi sorotan ini berlangsung sejak 2023 hingga 2024 dan mencakup lima lokasi berbeda, yakni SMP 31, Damkar, Puskesmas, SMP 37, dan Gedung Veteran. Total kerugian akibat dugaan penipuan dan penggelapan ini diperkirakan mencapai Rp 300 juta.
Pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini dan masih terus melakukan penyelidikan. DNR, yang diketahui merupakan kontraktor proyek sekaligus mantan calon legislatif dari dapil Kota Medan 1 pada Pemilu 2024 dari fraksi Golkar nomor urut 2, kini berada dalam sorotan hukum.
Sementara itu, penasihat hukum pelapor, Efron Shahnaz, SH, dari Kantor Law Firm Cendikiawan, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum agar kliennya mendapatkan keadilan.
“Kami berharap aparat kepolisian dapat bertindak tegas dalam mengungkap kebenaran serta menindak pihak yang terbukti bersalah,” tegasnya saat memberikan keterangan pers di halaman Polrestabes Medan, Senin (10/02/2025).
DNR Bantah Tuduhan
Di sisi lain, DNR membantah telah melakukan penipuan maupun penggelapan dana proyek. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada (10/02/2025), ia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah merasa melakukan tindakan tersebut.
“Tanggapan saya seperti kemarin, saya tidak pernah merasa melakukan penipuan dan penggelapan,” tulisnya singkat.
Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai dugaan tidak disalurkannya dana proyek kepada pekerja, DNR enggan memberikan jawaban tambahan.
Kasus ini masih dalam tahap pemeriksaan di Polrestabes Medan, dengan menghadirkan bukti dan saksi-saksi yang relevan. Publik menantikan perkembangan lebih lanjut dari pihak kepolisian mengenai penyelidikan kasus ini.
Dodi Geber