LSM GEBER Desak Pemeriksaan Kepala SDN 101928: Diduga Antitransparansi dan Langgar Etika Publik

0
44

Ketua DPC LSM GEBER Deli Serdang, Dra. Yetti Defrina (kanan, nomor dua), berdampingan dengan Irena Sinaga, S.H., Wartawati Jatanras-News.com.

Deli Serdang | SuaraPrananta.com – Kepala SD Negeri 101928, Muhammad Saleh, menuai sorotan tajam usai diduga menghindari wartawan yang hendak meminta klarifikasi terkait berbagai persoalan internal sekolah. Respons tertutup ini memantik reaksi keras dari Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Bersama Rakyat (LSM GEBER), yang langsung mendesak Inspektorat Deli Serdang dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) turun tangan.

Ketua DPD LSM GEBER Deli Serdang, Dra. Yetti Defrina, menyatakan bahwa sikap kepala sekolah tersebut mencerminkan pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan informasi publik, yang wajib dijunjung tinggi oleh setiap aparatur sipil negara.

“Sebagai pejabat publik, kepala sekolah tidak boleh alergi terhadap kontrol sosial. Kalau tidak ada yang ditutupi, kenapa takut kepada wartawan?” tegas Yetti, Senin (10/6/2025).

Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut bukan hanya mencoreng etika profesi, tetapi juga menimbulkan preseden buruk bagi dunia pendidikan dasar di Kabupaten Deli Serdang.

“Jabatan kepala sekolah bukan ruang eksklusif pribadi. Ia bertanggung jawab atas pelayanan publik dan pendidikan, bukan menghindar dari pertanyaan yang bersifat klarifikasi,” sambung Yetti.

LSM GEBER mendesak agar instansi pengawas, yakni Inspektorat dan BKN, segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Muhammad Saleh demi mencegah potensi pelanggaran etika dan maladministrasi di institusi pendidikan.

“Ini bukan sekadar soal satu individu. Ini menyangkut wajah pendidikan dan kredibilitas birokrasi publik di daerah ini,” ujarnya menegaskan.

Lebih jauh, LSM GEBER menyatakan komitmennya untuk membuka ruang aduan masyarakat, khususnya bagi warga yang merasa dirugikan atau mengalami ketidakadilan di sektor pendidikan.

“Kami siap menjadi jembatan aspirasi masyarakat agar dunia pendidikan tetap berada di jalur yang bersih, terbuka, dan akuntabel,” tutup Yetti.

(Wisnu Sembiring)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini