Medan | SuaraPrananta.com – Gerakan Rakyat Anti Diskriminasi (GARANSI) Sumatera Utara menggelar aksi di depan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Medan. Aksi ini menyoroti dugaan pelanggaran anggaran dan tindak pidana korupsi di RSU Haji Medan.
GARANSI Sumut menemukan indikasi ketidakwajaran pada pengelolaan anggaran persediaan obat di RSU Haji Medan. Di antaranya, ditemukan selisih saldo persediaan obat-obatan hingga miliaran rupiah, serta perbedaan satuan dan harga yang tercatat di aplikasi SIMBADA dan SIMRS.
Lebih lanjut, GARANSI mengungkap pencatatan obat secara gelondongan yang dinilai tidak transparan. Beberapa persediaan dicatat sebagai “Obat-obatan Lainnya” dengan nilai lebih dari delapan miliar rupiah dan “Obat Rumah Sakit Lain-lain” senilai ratusan juta rupiah, membuka potensi penyalahgunaan anggaran.
Koordinator Aksi, Mhd Rido, mendesak Kejatisu agar segera memeriksa Dirut RSU Haji Medan beserta jajarannya. “Kami minta Dirut RSU Haji Medan mundur karena dinilai gagal menjalankan tugasnya,” tegas Rido.
GARANSI juga meminta BPK dan KPK turun tangan untuk menyelidiki dugaan pelanggaran ini. “Kejatisu harus segera periksa Dirut RSU Haji Medan karena diduga ada pembiaran terhadap pelanggaran secara kolektif,” pungkas Rido.
(Dodi. R)
