Jalan Rusak dan Lampu Padam, LSM dan Pengamat Soroti Kinerja Pemdes Klambir Lima Kampung

0
95

Deli Serdang | SuaraPrananta.com – Kondisi infrastruktur di Desa Klambir Lima Kampung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, kian memprihatinkan. Jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki, genangan air yang muncul setiap kali hujan, hingga lampu penerangan jalan yang padam menjadi keluhan utama warga yang merasa diabaikan oleh pemerintah desa (Pemdes) setempat.

Keluhan masyarakat tak berhenti di situ. Kerusakan pembatas Sungai Serbelawan yang mengancam keselamatan warga pun belum mendapat penanganan, meski kondisinya sudah berlangsung cukup lama. Warga mengaku khawatir terhadap potensi banjir dan longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama saat musim penghujan melanda.

Merespons keluhan ini, Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Bersama Rakyat (LSM GEBER) angkat bicara. Ketua Umum LSM GEBER, Dodi Rikardo Sembiring, S.Sos., menilai bahwa Pemdes dan kecamatan telah lalai dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi dan melayani masyarakat.

“Kepala desa dan camat seharusnya menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan persoalan infrastruktur. Tapi faktanya, mereka justru terkesan abai dan tidak responsif terhadap keluhan warga,” tegas Dodi saat ditemui di Klambir Lima Kampung, Sabtu (31/5/2025).

Ia secara terbuka menyatakan kekecewaannya terhadap Kepala Desa Klambir Lima Kampung, Mishan, yang dianggap gagal menjalankan amanah sebagai pelayan publik.

“Kalau kepala desa tidak mampu menyelesaikan persoalan dasar masyarakat seperti jalan rusak, lampu jalan padam, dan fasilitas umum rusak lainnya, maka sebaiknya mengundurkan diri saja. Jangan menunggu situasi semakin memburuk dan rakyat kehilangan kesabaran,” sambung Dodi.

Lebih lanjut, Dodi mendesak Bupati Deli Serdang untuk turun tangan langsung dan segera mengevaluasi kinerja Camat Hamparan Perak serta Kepala Desa Klambir Lima Kampung. Ia juga meminta agar teguran keras diberikan sebagai bentuk tanggung jawab atas pembiaran kondisi infrastruktur yang membahayakan warga.

Pengamat sosial dan lingkungan, M. Suhendra, S.Sos., turut menyoroti masalah ini. Ia menilai bahwa pembiaran kerusakan infrastruktur merupakan bentuk kelalaian yang bisa berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat.

“Jalan rusak dan lampu jalan padam bukan sekadar masalah teknis, tapi menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga. Ketika infrastruktur rusak dibiarkan begitu saja, dampaknya bisa merembet ke ekonomi masyarakat dan memicu ketidakpercayaan terhadap pemerintah desa,” jelas Hendra.

Menurut Hendra, ketidakpedulian terhadap sarana dan prasarana publik akan memperlemah kohesi sosial serta meningkatkan potensi konflik di tengah masyarakat yang merasa dianaktirikan.

Di sisi lain, warga Desa Klambir Lima Kampung mengaku telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pihak Pemdes dan kecamatan, namun tak kunjung mendapatkan solusi konkret.

“Setiap hujan, jalan berubah jadi kubangan. Kami takut anak-anak kami jatuh saat berangkat sekolah. Lampu jalan padam juga bikin takut kalau malam. Sudah capek melapor, tapi seolah tak ada tanggapan,” keluh Suryani, salah satu warga.

Masyarakat berharap pemerintah Kabupaten Deli Serdang segera mengambil langkah cepat dan nyata untuk membenahi kondisi tersebut. Mereka menanti kehadiran pemimpin yang tidak hanya mendengar, tetapi juga bertindak.

(Helmy)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini