

Sergai | GeberNews.com – Kepala Puskesmas Dolok Masihul, dr. Risnawati Bangun, dengan tegas membantah tuduhan pemotongan gaji tenaga honorer yang didanai oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tuduhan tersebut, yang beredar di media online pada 22 November 2024, dianggap sepihak dan tidak berdasarkan fakta yang jelas. Klarifikasi ini disampaikan pada Senin (02/12/2024) untuk meluruskan kesalahpahaman yang berkembang.

Dr. Risnawati menjelaskan bahwa pengelolaan gaji tenaga honorer di Puskesmas Dolok Masihul dilakukan melalui mekanisme Satuan Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), yang sudah disetujui oleh Dinas Kesehatan. “Tidak ada pemotongan gaji yang tidak sah. Semua dana disalurkan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Terkait isu pengurangan gaji yang disebut mencapai Rp1.500.000, dr. Risnawati menjelaskan bahwa ini terkait dengan pengembalian hutang pribadi oleh salah satu tenaga pembantu, bukan pemotongan yang dilakukan tanpa alasan. “Kami memiliki sistem yang transparan, dan dana ini dikelola sesuai prosedur yang berlaku,” ujar dr. Risnawati.
Selain itu, permasalahan juga muncul terkait klaim salah satu tenaga pembantu yang mempertanyakan jumlah total mutasi gaji dalam rekeningnya. dr. Risnawati mengundang pihak yang bersangkutan untuk memeriksa data tersebut langsung ke bank, namun ajakan tersebut ditolak.
Kepala Puskesmas Dolok Masihul juga menyayangkan pemberitaan yang dianggap tidak berimbang dan mencemarkan nama baik dirinya serta institusi. “Sebagai pelayan publik, kami siap menerima kritik yang konstruktif, tetapi harus berdasarkan fakta yang jelas,” tambahnya.
Sekretaris DPW PWOIN Sumut, Horas Sianturi, SH., MH., yang mendampingi kasus ini, menegaskan bahwa jika terbukti ada unsur fitnah, langkah hukum akan diambil sesuai dengan UU Pers.
Sebagai penutup, dr. Risnawati menegaskan komitmennya terhadap transparansi dalam pengelolaan dana publik dan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sistem SIPD yang dapat diakses secara online.
(Bastian Tampubolon)