

Nias | SuaraPrananta.com – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Nias, Jumat (11/4/2025), Anggota DPD RI asal Sumatera Utara, Pdt. Penrad Siagian, menggaungkan semangat baru untuk mempercepat pembangunan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Kehadirannya disambut langsung oleh Bupati Nias, Yaatulo Gulo, bersama jajaran Pemerintah Kabupaten.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat, membahas berbagai persoalan strategis yang menghambat kemajuan Nias, mulai dari ketimpangan pembangunan hingga minimnya dukungan fiskal.
“Saya memang punya ruang gerak terbatas sebagai anggota DPD, tapi saya ingin memaksimalkan apa yang bisa diperjuangkan dari pusat demi Pulau Nias. Ini bukan sekadar tugas politik, tapi komitmen hati nurani,” kata Penrad dengan penuh ketegasan.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di Nias untuk bersatu menetapkan prioritas dan bergerak bersama mewujudkan perubahan yang nyata.
DPD sebagai Garda Aspirasi Daerah
Sementara itu, Bupati Nias Yaatulo Gulo menyampaikan pentingnya peran strategis DPD RI dalam memperjuangkan aspirasi daerah di tingkat nasional. Ia menyoroti ketimpangan anggaran sebagai hambatan utama dalam menjalankan visi pembangunan daerah.
“Kami ini sudah tertinggal, jangan sampai justru dipotong anggarannya. DPD harus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan fiskal,” ujarnya.
Yaatulo juga memaparkan fokus pembangunan Kabupaten Nias 2025–2030, antara lain penguatan infrastruktur dasar, peningkatan SDM melalui pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan ekonomi lokal berbasis UMKM. Namun ia menegaskan, semua itu akan sulit tercapai tanpa dukungan nyata dari kebijakan nasional.
Dari Wacana ke Aksi Nyata
Senator Penrad menegaskan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan, bukan sekadar seremoni belaka.
“Ini langkah awal. Kita harus menyatukan kekuatan agar Nias tidak tertinggal dalam narasi besar Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Kunjungan tersebut menjadi penanda bahwa pembangunan Nias mulai bergerak dari wacana menuju gerakan nyata—berlandaskan kolaborasi, semangat, dan harapan akan masa depan yang lebih cepat.
Mabhirink Gaul